Sajak yang Hilang

Aku selalu kehilangan dua bait dari tiap sajakku; hilang di bawa angin ~

Mulai tenggelam mentariku; besok siap untuk bersinar lagi ~

Tak perlu banyak berpikir untuk mengartikan bait bait dari sajakku; intinya, Kamu ~

Akan ku hanyutkan sedikit dari sajakku; sampai muara ke hatimu ~

Sungainya dipenuhi daun kering; sesaat akan kembali ke pohonnya ~

Kamu adalah suara yang selalu terdengar ketika suasana hening ~

Cinta adalah saat dimana kamu tak tahu apa yang sebenarnya sedang terjadi ~

Pantasnya kamu tak menyesali ranting ranting yang terjatuh sebelum bisa bercabang ~

Pertama kali aku melihatmu adalah saat terakhirku tersenyum padamu ~

Posted in: Sajak